A.
Definisi Ilmu Alamiah Dasar
Sebelum mengetahui dan membahas tujuan dan
manfaat Ilmu Alamiah Dasar, hendaknya mengetahui apa dan bagaimana Ilmu Alamiah
Dasar tersebut. Ilmu Alam disebut juga Ilmu Pengetahuan Alam, Natural Science, Science, ataupun Sains. Ilmu
Alamiah Dasar merupakan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar yang ada di
dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi. Namun, Ilmu Alamiah
Dasar bukanlah suatu disiplin ilmu.
Ilmu Alamiah Dasar ditujukan untuk
mahasiswa-mahasiswa yang belajar di bidang sosial budaya, agar mahasiswa
memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
mampu mendekati persoalan tentang pengetahuan alam dengan penalaran yang lebih
bersifat komprehensif, memperoleh dan memahami pengetahuan yang ada dan
termasuk ke dalam bidang Pengetahuan Alam dan Teknologi. Ilmu Dasar terdiri
dari Matematika, Fisika, Kimia dan ilmu lain yang memanfaatkan hukum
Matematika, Fisika, dan Kimia, seperti environmental
sciences, life sciences,
ataupun behavioral sciences.
Sedangkan teknologi mencakup sains, rekayasa (engineering) dan
manajemen.
Sains bertujuan untuk eksplorasi ke alam
materi berdasarkan observasi, yang bertujuan untuk mencari hubungan antara
fenomena yang diamati dan yang bersifat menerangkan, dan harus dapat menguji
diri. Pendidikan Sains mendasarkan pikirannya pada observasi tangan pertama
atau disebut juga first hand
observation. Pendidikan ini membangun dua logika, yaitu logika induktif dan
logika deduktif. Logika induktif adalah logika yang digunakan untuk menemukan
sesuatu. Sedangkan logika deduktif adalah logika dari yang ditemukan.
Pendidikan Teknik adalah pendidikan yang menerjemahkan pikiran keterampilan
tangan untuk berbuat dan dari keterampilan tangan ke pikiran.
Pengetahuan diperoleh dari penalaran.
Penalaran ada dua macam yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif.
Penalaran deduktif adalah penalaran yang mempunyai cara berpikir yang bertolak
dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik suatu kesimpulan yang bersifat
khusus. Penalaran deduktif menggunakan pola pikir silogisme. Sedangkan
penalaran induktif adalah penalaran yang mempunyai cara berpikir yang bertolak
dari pernyataan yang bersifat khusus untuk menarik suatu kesimpulan yang
bersifat umum. Penalaran induktif ini, terkait dengan pengetahuan yang bersifat
empiris.
Cara memperoleh pengetahuan menggunakan dua
metode, yaitu metode non- ilmiah dan metode ilmiah. Metode ilmiah didasarkan
pada prasangka, intuisi, dan trial and error. Prasangka didasarkan pada
anggapan benar, dan kesimpulannya berdasarkan perasaan. Intuisi didasarkan pada
pendapat dari pengetahuan terdahulu, melalui suatu proses yang tidak disadari,
tidak analitits, dan tidak berdasarkan pola pikir tertentu. Sedangkan trial and
error adalah proses mencoba-coba lalu salah, coba lagi, secara berulang-ulang
sampai didapat kebenaran. Metode non-ilmiah ini, menghasilkan suatu pengetahuan
non-ilmiah.
Lawan dari pengetahuan non-ilmiah adalah
pengetahuan ilmiah. Pengetahuan ilmiah adalah hasil dari metode ilmiah.
Pengetahuan ilmiah memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu objektif, metodik,
sistematik, dan universal. Objektif adalah sesuai dengan objeknya, dapat
dibuktikan dengan hasil-hasil dari pengindraan, dan datanya yang bersifat
empiris. Metodik maksudnya dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode
tertentu secara teratur dan terkontrol. Sistematik yaitu tersusun dalam suatu
rangkaian system yang saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga menjadi
satu kesatuan yang utuh. Sedangkan universal artinya berlaku secara umum yaitu
dengan eksperimentasi yang sama maka akan diperoleh hasil yang sama pula
(konsisten).
Pengetahuan ilmiah dihasilkan dari
serangkaian metode ilmiah. Metode ilmiah ini merupakan cara yang logis untuk
memecahkan suatu masalah tertentu. Metode ilmiah menggabungkan cara
berpikir deduktif dan induktif yang menghasilkan pengetahuan yang bersifat
rasional dan teruji. Karena metode ilmiah bersifat logis dan rasional, maka
metode ilmiah mempunyai kriteria dan langkah-langkah tersendiri.
Kriteria metode ilmiah adalah berdasarkan
fakta-fakta, sehingga bebas dari prasangka, menggunakan prinsip-prinsip
analisa, menggunakan hipotesis, menggunakan ukuran objektif, dan menggunakan
teknik kuantitatif. Sedangkan langkah-langkah operasional dalam metode ilmiah
yaitu menentukan masalah, merumuskan kerangka masalah, mengajukan hipotesis,
melakukan deduksi dari hipotesis, menguji hipotesis, dan menerima hipotesis
menjadi sebuah teori atau pengetahuan.
Berdasarkan penjelasan tentang metode ilmiah
di atas, diketahui bahwa metode ilmiah bersifat akurat karena berdasar atas
fakta dan sebelum diterima menjadi sebuah teori dilakukan pengujian terlebih
dahulu. Oleh karena itu, metode ilmiah memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat
menghasilkan ilmu pengetahuan yang bersifat objektif, metodik, sistematis, dan
universal. Selain itu, metode ilmiah juga dapat membimbing pada sikap ilmiah
yang terpuji, antara lain cinta akan kebenaran yang objektif sehingga dapat bersikap
adil, sadar bahwa kebenaran ilmu tidak absolut, tidak percaya akan hal-hal yang
bersifat tahayul ataupun untung-untungan, memiliki rasa ingin tahu akan lebih
banyak hal, tidak berpikir secara prasangka saja, tetapi berpikir secara
terbuka atau objektif dan toleran, tidak mudah percaya pada suatu kesimpulan
tanpa adanya bukti nyata, dan menumbuhkan sikap optimis, teliti, dan berani
untuk membuat suatu pernyataan yang memiliki kebenaran menurut keyakinan ilmu.
Walaupun memiliki sejumlah keunggulan, metode
ilmiah juga memiliki keterbatasan, antara lain data yang digunakan untuk
mengambil kesimpulan ilmiah berasal dari pengamatan, panca indera mempunyai
keterbatasan kemampuan dalam menangkap suatu fakta. Sehingga akibatnya,
kesimpulan dapat berubah dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Terlepas dari
hal itu, sebenarnya kebenaran ilmu pengetahuan bersifat relatif dan tentatif.
Berdasarkan penjelasan tentang ilmu
pengetahuan di atas, maka sebenarnya sudah sangat jelas bagaimana tujuan dan
manfaat ilmu alamiah dasar bagi psikologi. Karena ilmu alamiah dasar menunjang
kecakapan mahasiswa psikologi. Sudah dijelaskan bahwa Ilmu Alamiah Dasar
ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswa yang belajar di bidang sosial budaya, agar
mahasiswa memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA), mampu mendekati persoalan tentang pengetahuan alam dengan penalaran yang
lebih bersifat komprehensif, memperoleh dan memahami pengetahuan yang ada dan
termasuk ke dalam bidang Pengetahuan Alam dan Teknologi. Mengingat bahwa
psikologi adalah ilmu sosial, maka mahasiswa-mahasiswa psikologi penting untuk
mempelajari Ilmu Alamiah Dasar agar manfaat-manfaat yang dihasilkan dapat
menunjang kecakapan mahasiswa-mahasiswa psikologi ketika menuju jenjang yang
lebih tinggi, contohnya dalam menulis skripsi, meneruskan perkuliahan ke
jenjang magister, ataupun nanti ketika sudah menjadi seorang psikolog.
Selain itu, dijelaskan bahwa Sains bertujuan
untuk eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi. Oleh karena itu, dengan
mempelajari sains atau ilmu alam diharapkan mahasiswa-mahasiswa psikologi
mencari hubungan antara fenomena yang diamati dan yang bersifat menerangkan,
dan harus dapat menguji diri. Hal itu digunakan dalam menyelesaikan suatu
masalah (problem solving).
Pendidikan ini membangun dua logika, yaitu
logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif adalah logika yang
digunakan untuk menemukan sesuatu. Sedangkan logika deduktif adalah logika dari
yang ditemukan. Mempelajari Ilmu Alamiah Dasar diharapkan mahasiswa psikologi
dapat membangun logika berpikirnya kelak. Sehingga ketika menyelesaikan masalah
(problem solving) tidak hanya berdasarkan teori ataupun prasangka
semata, namun juga dibantu dengan logika sehingga semakin mempermudah.
Tidak dipungkiri pula bahwa dalam psikolog
juga dibutuhkan penalaran untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari suatu
permasalahan. Oleh karena itu, dengan mempelajari Ilmu Alamiah Dasar,
diharapkan mahasiswa psikologi dapat melakukan penalaran dengan baik. Baik itu
penalaran induktif maupun penalaran deduktif, sehingga bisa menunjang karir dan
kecakapannya.
B.
Tujuan Kita Mempelajari Ilmu Alamiah Dasar
·
menciptakan atau
mendidik generasi muda agar mampu menjadi calon pemimpin masa depan yang cerdas
·
terampil dalam
memanfaatkan gajala-gejala alam yang terjadi agar bermanfaat untuk masyarakat
berbudaya
·
dan mampu berpikir
kritis dalam menghadapi suatu masalah.
·
menciptakan mahasiswa
yang yang memahami dan mampu mengatasi masalah dalam interaksi di
masyarakat.
·
menciptakan kehidupan
yang harmonis diantara seluruh kehidupan.
·
menciptakan manusia
yang bertanggung jawab atas hak dan kewajibannya sebagai warga
negara dan juga agar mahasiswa mampu memahami.
·
menganalisa
seluruh gejala-gejala yang terjadi, dan mempersiapkan diri
menghadapi semua gejala tersebut,utamanya gejala-gejala yang terjadi
dalam masyarakat.
·
Untuk mengetahui
serta mempelajari bagaimana perkembangan kehidupan makhluk hidup dari zaman
purba hingga sekarang.
·
Menganalisis suatu
pengalaman melalui fakta-fakta yang ada menggunakan metode ilmiah dengan
menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam alam semesta.
·
untuk mengetahui awal
mula adanya energi yang sampai sekarang kita gunakan dalam kehidupan sehari
hari.
·
mengetahui peranan
dari ilmu alamiah dasar dalam kehidupan manusia secara langsung.
C.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuaan alam adalah ilmu yang bersifat teoritis yang teori itu
sendiri dihasilkan melalui penelitian, pengamatan serta percobaan yang jika
dilakukan penelitian ulang oleh siapapun dengan langkah penelitian yang serupa
dan kondisi yang sama maka akan diperoleh hasil yang konsisten. IPA bersifat
dinamis, artinya kebenarannya terbuka untuk diuji lagi, sehingga apabila
diketemukan pendekatan yang lebih baik, dapat menggugurkan teori yang
lama. IPA dapat dirinci lebih lanjut kedalam berbagai disiplin ilmu yaitu IPA
klasik dan IPA modern.
D.
IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik itu sendiri, maka dapat diartikan
bahwa yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman,
kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari
keadaan alam sekitar.
Ciri-ciri IPA klasik
adalah sebagai berikut :
A.
Lebih mendahulukan eksperimen dari
teori.
B.
Mendeskripsikan gejala-gejala alam.
C.
Penekanannya secara kualitatif sehingga
hasil yangditunjukan kuantitatif.
Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika
Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara
komponen dengan perkembangan pengamatan.
A.
Dinikmati langsung gerakan benda dalam
mekanika.
B.
Penglihatan dengan teori cahaya
C.
Pendengaran dengan suara.
D.
Indera rasa termodinamika.
E.
Listrik magnet.
Dari sisi perkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai
dalamcomputed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m
magnetic resonance imaging (MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga
teori momentum linear (p= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem
terisolasi, muncul hukum kekekalan momentum maupun kekekalan energi. Listrik
maupun magnet ditemukan dan berkembang dengan adanya potensial dan energi
potensial serta gaya energi listrik induksi.
Contoh IPA klasik
secara umum:
pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama-sama kimia yang telah
tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin
adalah merupakan karya IPA klasik. Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak
mengetahui proses yang terjadi dalam mewujudkan karyanya. Demikian pula segala
kegiatan yang merupakan larangan berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain,
dianggap tabu atau pamili adalah merupakan usaha untuk mempertahankan
keseimbangan lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan disuatu
tempat yang angker tidak boleh dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan
pengujian, namun hanya berdasarkan pengalaman dari nenek moyangnya.
E. IPA Modern
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah
disertai pengujian berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik
untuk terapan atau ilmu murni. Pada IPA modern proses metode keilmuannya lebih
menekankan teori dari pada eksperimen/praktek.
Ciri-ciri IPA modern
adalah sebagai berikut :
A.
Hukum sebab akibat memberikan kepastian
mutlak.
B.
Mendekati kebenaran mutlak dari gejala
yang dipermasalahkan
Contoh IPA modern
yaitu sebagai berikut;
proses canning, pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan fisika, biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan
hasil perkembangan IPA yang telah dinikmati oleh manusia. Fisika modern
merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan diketemukannya teori
relativitas dan kuantum yang menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel lain
molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi modern
yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan
bersenjata, dan berbagai penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang
lain.
Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih
timbul pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa
tanam-tanaman lain, dan kotoran hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam
kondisi tertentu sehingga menghasilkan gas-gas yang ternyata dapat dimanfaatkan
sebagai pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energii
biogas.
Dengan demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali bukan
berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini
lebih mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara
menganalisis suatu fenomena alam. Perkembangan ilmu yang sangat besar
akhir-akhir ini sangat ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun perangkat
computer yang semakin cepat dan canggih.
F. Metode Ilmiah IPA Klasik dan IPA Modern
Untuk melakukan sebuah penelitian, dibutuhkan landasan teori yang jelas.
Sebaliknya, melalui sebuah penelitian juga dapat diperoleh teori baru mengenai
objek yang diteliti. Hal ini mengindikasikan perkembangan ilmu pengetahuan alam
yang senantiasa dikelilingi landasan ilmu. Berdasarkan urutan stratanya. Ada
tiga jenis landasan ilmu:
A.
Hipotesis, merupakan dugaan mengenai
masalah yang diambil dari pengetahuan yang telah ada.
B.
Teori, merupakan landasan ilmu yang
telah teruji kebenarannya, namun dimungkinkan adanya koreksi.
C.
Hukum/dalil, merupakan teori yang
terbukti kebenarannya melalui pengujian berkali-kali.