Sabtu, 29 Oktober 2016

Ilmu budaya dasar

                                      KEPUITISAN

Citraan
 adalah salah satu sarana kepuitisan yang digunakan oleh penyair untuk memperkuat gambaran pikiran dan perasaan pembaca. Sarana ini berkaitan erat dengan pengalaman inderawi penyair atas objek-objek yang disebutkan atau diterangkan dalam puisi. Guna tercapai kesinambungan maksud, pengalaman pembaca juga menjadi bagian dari sebuah proses pemahaman puisi.Citraan bersifat deskriptif dan imajinatif yang diwujudkan dalam bentuk kebendaan melalui kata. Jika dilihat dari fungsinya, maka hadirnya sebuah citraan bisa mengundang kembali ingatan pembaca atas berbagai pengalaman inderawi yang pernah dirasakan. Oleh karena itu, kehadiran citraan tidak membawa kesan baru dalam pikiran melainkan melibatkan pembaca untuk terlibat dalam kreasi puitis. Dalam membangun sebuah citraan yang menggugah perasaan, seorang penyair dapat melakukannya dengan dua cara , yaitu melalui deskripsi dan perlambangan.

                PUISI UNIVERSITAS GUNADARMA
Angin berhembus menghampiri sesuatu
Dimana canda tawa saat siang Dimana sunyi sepi saat malam
Tiada yang dapat menggantikan itu setiap harinya kecuali tinta merah
Antara siang dan malam
Antara kemalasan dan kerja keras
Semua berkumpul menjadi satu
Saat indah menatap hijaunya kampus
Saat sedih meratapi tangan-tangan jahil
Saat berduka meliputi hari-hari Saat sukacita mendapatkannya kembali
Itulah Kampusku
Menjadi satu kesatuan yang tak terlupakan oleh apapun
Memori indah dan suram tercermin di sini
Kampus Orange menjadi kebanggaan kita semua
Kampusku tercinta
hari-hari kulewati di sana
dalam menuntut ilmu
tak terhitung hari aku masih saja di sini
kampusku selalu setia menemani
Dikampus ini berbagai pengalaman kurasakan
tantangan akan selalu datang menghadang
Namun ku tetap hadapi
demi kesuksesan yang ku inginkan
KERASNYA HIDUP ANAK KAMPUS
Waktu kian berputar pada porosnya
Jalan semakin sempit di penuhi semak
berduri hidup semakin lama semakin menyekik
oprasional kuliah semakin menjadi
Datang dan pergi
hari yang selalu berganti
kisah ini kisah nyata hidupku
dari Desa ke Kota hendak bertujuan
mencapai cita-cita 

Rabu, 26 Oktober 2016

Ilmu Budaya Dasar 3



         “Pengertian Prosa Baru Dan Prosa Lama”

Prosa Baru

Prosa baru merupakan pancaran dari masyarakat baru. Karya-karya prosa yang dihasilkan oleh masyarakat baru Indonesia mulai fleksibel dan bersifat universal; ditulis dan dilukiskan secara lincah serta bisa dinikmati oleh lingkup masyarakat yang lebih luas.

ciri ciri prosa baru
1. Dinamis, perubahannya cepat
2. Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar
3. Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb.
4. Di pengaruhi sastra Barat
5. Nama pencipta selalu dicantumkan

jenis jenis prosa baru

· roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. Berdasarkan isinya, roman dapat dibagi menjadi roman sejarah, roman sosial, roman jiwa, roman tendens.

· novel
Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.

· cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.

· riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.J Habibie, Ki Hajar Dewantara.

· kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.

· resensi
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.

· esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi. dan tidak boleh di sentuh oleh siapa pun.


Prosa Lama

Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke indonesia, masyarakat menjadi akrab dengan tulisan, bentuk tulisan pun mulai banyak dikenal.

ciri ciri prosa lama
1. Statis, lamban perubahannya
2. Istana Sentris, bersifat kerajaan
3. Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng
4. Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab
5. Tidak ada pengarang atau anonim

Contoh Prosa Lama:

1. Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Sang Boma, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.

2. Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.

3. Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.

4. Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut:
a. Fabel, adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Beberapa contoh fabel, adalah: Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung Bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dll.
b. Mite (Mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempuyai kekuatan gaib. Contoh-contoh sastra lama yang termasuk jenis mitos, adalah: Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, dll.
c. Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh: Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dll.
d. Sage, adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Beberapa contoh sage, adalah: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, dll.
e. Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh: Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Mahabarata, Bhagawagita, dll.
f. Dongeng jenaka, adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas, atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh: Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dll.

5. Cerita berbingkai, adalah cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam.

Pengertian Biografi dan Autobiografi

Biografi merupakan suatu teks yang berisi tentang kisah kehidupan seseorang, mulai dari kelahiran, latar belakang keluarga, serta perjalanan hidup yang telah dijalani. Istilah biografi sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu bios artinya hidup dan graphien artinya tulisa, sehingga secara harfiah biografi berarti tulisan tentang kehidupan sesorang atau dapat dikatakan sebagai riwayat hidup. Namun jangan dibayangkan biografi adalah riwayat hidup atau CV yang sering dibuat untuk melamar sebuah pekerjaan, biografi cakupannya lebih luas dari sekedar CV dalam lamaran pekerjaan meski CV juga termasuk ke dalam tulisan kehidupan. Lantas apakah bedanya dengan autobiografi????

Autobiografi atau disebut juga otobiografi secara harfiah berasal dari bahasa yunani, (dari bahasa Yunani αὐτός-autos sendiri + βίος-bios hidup + γράφειν-graphein menulis) adalah biografi yang ditulis oleh subjeknya (atau, dalam penggunaan modern, dikarang bersama-sama dengan penulis lain dan disebutkan sebagai "sebagaimana diceritakan" atau "dengan"). auto berarti sendiri, sementara bio dari bios yang berarti hidup dan graphien artinya tulisan. Sehingga autobiografi diartikan sebagai tulisan tentang kisah kehidupan yang ditulis oleh subjeknya langsung (ditulis sendiri oleh yang memiliki kisah). Dalam bahasa Inggris istilah "autobiography" pertama kali digunakan oleh penyair Robert Southey pada 1809, namun bentuk otobiografi sendiri sudah ada sejak zaman kuno.
Pengarang biografi biasanya mengandalkan berbagai sudut pandang dan bemacam ragam dokumen, sedangkan otobiografi bisa saja didasarkan sepenuhnya pada ingatan pengarang. Otobiografi juga terkait dengan memoar, dan kadang-kadang agak sukar membedakan keduanya.

Contoh otobiografi yang terkenal adalah Mein Kampf (1925) karya politisi Jerman dan ketua Partai Nazi Adolf Hitler, The Autobiography of Bertrand Russell (1951) karya filsuf dan ahli matematika Bertrand Russell, dan Mémoires de la vie privée de Benjamin Franklin (1791) karya Bapak Bangsa Amerika Serikat Benjamin Franklin. Dalam bahasa Melayu contoh otobiografi terawal adalah Hikayat Nakhoda Muda (1788) dan Hikayat Abdullah (1849).


Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara biografi dengan autobiografi adalah sebagai berikut:
1.   Biografi ditulis oleh orang lain yang menceritakan kehidupan seseorang mulai dari lahir sampai usia dimana seseorang tersebut. Dan yang terpenting ialah perjalanan prestasi seseorang, yakni pencapaian-pencapaian yang telah diraih serta perannya bagi orang lain.
2.   Autobiografi ditulis oleh subjek yang bersangkutan yang menceritakan kisah perjalananhidupnya serta prestasi yang telah diraihnya. Curriculum vitae merupakan salah satu contoh otobiografi, karena ditulis sendiri oleh yang bersangkutan.
3.   Sudut pandang yang digunakan dalam penulisan biografi menggunakan sudut pandang orang ketiga, artinya tidak melibatkan penulis dalam penulisan biografi. Sementara itu, autobiografi menggunakan sudut pandang orang pertama.

Barangkali telah jelas dengan uraian perbedaan antara biografi dengan autoiografi. Berikut kelasindonesia.com sajikan contoh mengenai biografi dan autobiografi untuk lebih jelasnya.

CIRI CIRI BIOGRAFI DAN OTOBIOGRAFI
Menurut Fungsinya:
  • Biografi :
1.     untuk memberikan gambaran tentang kehidupan dan riwayat seseorang
2.     untuk memberikan gambaran bagi pembaca tentang tema dan bobot karya seseorang yang akan dibeli
3.     menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian hidup seseorang
4.     untuk mengetahui kelebihan seorang penulis dan latar belakangnya
  • Otobiografi :
1.     untuk mengetahui kehidup, riwayat, prestasi, dll dari orang tersebut
Menurut Tujuannya :
  •  Biografi :
1.     Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui perjalanan hidup tokoh yang dibaca
2.     Agar dapat mengambil pelajaran dari kehidupan tokoh tersebut
3.     Agar pembaca dan penulis dapat mencontoh tokoh tersebut
  •  Otobiografi :
1.     Agar orang lain dapat membaca riwayat hidupnya
2.     Agar orang lain dapat mengetahui seluk beluk kehidupannya
Menurut Unsur-unsurnya :
  •  Biografi :
1.     Ditulis berdasarkan sudut pandang orang ketiga
2.     Riwayat hidup ditulis dari data-data yang ada
3.     Data-data pribadi tentang tokoh bisa saja meragukan
  •  Otobiografi :
1.     Ditulis berdasarkan sudut pandang yang melakukan
2.     Riwayat hidup ditulis berdasarkan apa yang dirasakan/dilakukan
3.     Data-data pribadi terpercaya
Contoh Biografi
Biografi A.  R.A. Kartini.
Silsilah Keluarga R.A R.A. Kartini.
Raden Adjeng R.A. Kartini atau biasa dikenal dengan nama singkat, R.A. Kartini adalah seorang pejuang, yang mengaspirasikan tentang hak – hak kaum wanita jawa, yang pada masa itu masih terkekang.

R.A. Kartini dilahirkan pada tanggal, 21 April 1879, di Jepara, Jawa Tengah. Pada masa kepemimpinan Hindia – Belanda.
Beliau meninggal pada tanggal, 17 September 1904 (usaia 25 Tahun) di Rembang, Jawa Tengah. Masih dalam era kepemimpinan Hindia – Belanda.
R.A. Kartini adalah seorang putri keturunan bangswan, dari kalangan priyayi (sebutan untuk bangsawan tanah jawa). Beliau adalah putri kandung, dari hasil pernikahan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat (seorang patih yang kemudian diangkat menjadi bupati Jepara) dengan, M.A. Ngasirah, yang hanya seorang rakyat, dari kerajaan Jepara.
kakeknya, Kyai Haji Madirono (Ayah dari M.A. Ngasirah) adalah seorang tokoh agama di Telukawur, Kerajaan Jepara.
Jika ditelusuri dari silisilah Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat (Ayah kandung R.A. Kartini), maka kita dapat mengetahui bahwa R.A. Kartini, masih berada dalam satu garis keturunan dengan Hamengkubono IV(Link wiki).

Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dahulunya adalah seorang Wedana (sebutan untuk pemimpin, kewedanan atau sekarang kotamadya, untuk wilayah tanah jawa, pada masa pemerintahan hindia – belanda), di wilayah Mayong, jawa Timur.
Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, berhasil menjadi bupati, pada saat menikahi seorang putri bangsawan, dari kerajaan Madura, yakni Raden Adjeng Woerjan (Moerjam). Hal ini dikarenakan peraturan kolonial hindia – belanda di waktu itu, mengharuskan seorang yang ingin menjadi bupati, untuk memiliki istri dari seorang bangsawan.
Karena Ibunda kandung R.A. Kartini, yakni M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka Ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), seorang  putri keturunan langsung Raja Madura.
Setelah pernikahan itu, maka Ayah dari R.A R.A. Kartini resmi diangkat menjadi bupati di Jepara, menggantikan kedudukan Ayah kandung R.A. Woerjan, yakni R.A.A. Tjitrowikromo.

Pemikiran

    Beliau adalah salah seorang pahlawan nasional, wanita dari pulau Jawa. Semasa hidupnya ia dikenal dengan gagasannya tentang “Emansipasi Wanita”.
Melalui perkenalannya dengan Estelle Zeehandelaar ( seorang sahabat R.A. Kartini), beliau mengungkapkan keinginannya, untuk bisa menjadikan wanita di pulau Jawa, memiliki hak – hak layaknya kaum muda, di Eropa, seperti hak akses pendidikan, hak untuk memilih pasangan, dan lain sebagainya.
Melalui suratnya, beliau sering menggambarkan penderitaan – penderitaan kaum perempuan di Jawa. Beliau sering menggambarkan, tentang keadaan kaum wanita jawa yang tidak bisa bebas dalam mengakses pendidikan, harus menunggu dipingit, kemudian, langsung dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal. Juga keadaan yang memaksa mereka, harus rela, ketika suaminya memadu cinta.
Tulisan – tulisan beliau, tentang kondisi perempuan prIbumi, di Jawa.  Secara langsung, membuat dunia luar (luar jawa) merasa iba, dan ingin membantu. Namun, hingga akhir hayatnya, beliau belum bisa, menyaksikan harapannya terwujud. Untuk bisa membuat kebebasan akan akses pendidikan, untuk kaum wanita pribumi, di Jawa.

Hasil Karya

   Tulisan – tulisan R.A. Kartini, yang terekam melalui surat – suratnya, kemudian dIbukukan, dan di terbitkan pertama kali oleh Mr. J.H. Abendanon, dengan judul Door Duisternis tot Licht, yang berarti  “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”, pada tahun 1911 (7 tahun, setelah beliau wafat).
Kemudian, pada tahun 1922, Buku Door Duisternis tot Licht , diterbitkan dalam bahasa melayu, melalui Perusahaan Balai Pustaka. Buku itu diberi judul “Dari kegelapan menuju cahaya”, hasil terjemah Emat Saudara.
Untuk lebih lengkap, baca artikel penulis tentang Biografi Lengkap R.A Kartini 
Intinya, Biografi itu menuliskan setiap detail dari kejadian atau kisah hidup seorang tokoh, dari mulai ia lahir – hingga wafat. Biografi umumnya memaparkan kejadian atau keadaan, yang mengandung informasi, hikmah, motivasi dan sejarah penting, yang dapat dijadikan suri teladan bagi yang membacanya

Contoh Otobiografi

Nama lengkap saya Anggi Novita, di dalam keluarga, dan lingkungan tempat saya tinggal, saya biasa di panggil nde. Saya lahir di Jakarta, 26 november 1995.
Saya adalah anak ketiga, dari tiga bersaudara.
Ayah saya bernama Nurdin Hasibuan, dan Ibu saya bernama Nyai.
Ayah saya bekerja sebagai seorang manager pelabuhan, di bidang industri, Ibu, seorang wirausahawan, di bidang makanan.
Saya mempunyai seorang kaka perempuan, yang bernamaNuraida Fahrezy, yang saat ini sedang berkerja di bank mandiri menjadi marketing. Jarak kami terpaut 7 tahun.
Keluarga kami bertempat tinggal di Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta pusat.
Pada tahun 2000,saya mulai memasuki jenjang pendidikan, di usia yang ke 5 tahun, yaitu di taman kanak – kanak “Amir Hamzah”, yang juga berada di wilayah Menteng. saya menempuh pendidikan TK selama 1 tahun. Kemudian melanjutkan sekolah dasar, di SD Swasta, Amir Hamzah, sampai dengan tahun 2006.
kemudian saya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu  di SMP Negeri 04 Jakarta, ,selama tiga tahun saya menempuh pendidikan yaitu mulai kelas 7-9. Pada jenjang ini, saya mengikuti beberapa ekstra kurikuler, yaitu Pencak Silat, dan paduan suara.
Pada tahun 2009,saya lulus dari sekolah menengah pertama dan melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya yaitu, di SMKN 34, Jakarta.
Sampai dengan saat ini saya , masih berada di kelas 10 jurusan Teknik Mesin. 
Menulis adalah hobi yang paling saya sukai, dan satu – satunya, yang saya dalami ilmunya, hingga saat ini.
Setelah lulus dari SMK, saya melanjutkan kuliah di Universitas Gunadarma dan mengambil jurusan psikologi. Supaya saya bisa lebih mengenali diri saya sendiri dan sikap saya.



Sabtu, 22 Oktober 2016

Ilmu Budaya Dasar

                          DEFINISI BUDAYA TIMUR

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.


Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

                     7 UNSUR KEBUDAYAAN 

Menurut C. Kluckhohn dinyatakan bahwa setiap kebudayaan memiliki tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu :
1. Sistem religi dan upacara keagamaan merupakan produk manusia sebagai homo religius.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.
3. Sistem pengetahuan merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
4. Sistem mata pencaharian hidup yang merupakan produk dari manusia sebagai homo economicus.
5. Sistem teknologi dan perlengkapan hidup manusia merupakan produk manusia sebagai homo faber.
6. Bahasa merupakan produk manusia sebagai homo languens.
7. Kesenian merupakan hasil dari manusia dalam keberadaannya sebagai homo esteticus.
Karena sifat universalnya, suatu masyarakat seprimitif apa pun kebudayaannnya, tetap memliki ketujuh unsure budaya yang telah disebutkan. Yang membedakan hanya tingkat kekompleksitasannya. Semakin modern kebudayaan suatu masyarakat, tujuh unsur kebudayaan ini semakin berkembang. Keterkaitan satu sama lain juga makin rumit.
                       ID , EGO DAN SUPER EGO
menurut teori freud id adalah bersifat hedonisasi dan selalu dipuaskan. sedangkan ego sebagai menjembatin antara id dan super ego. kemudian super ego berhubungan dengan religus, moral, aturan dan norma.
Saya akan menulis contoh yang pernah dibuat dan diperanankan dengan saya dan teman saya, dari teori freud tentang id, ego dan super ego dalam aplikasi pada kehidupan sehari-hari.
Rara adalah seorang anak remaja jaman sekarang. Rara dilahirkan oleh kedua orang tua yang berada pada golongan berada. Ia memiliki teman bernama Sasi dan Maura. mereka bertiga bersahabat sejak mereka smp. Mereka bertiga baru saja lulus dari SMA dan melanjutkan ke perguruan tinggi ternama. Sasi dan Maura satu perguruan tinggi, sedangkan Rara berbeda perguruan tinggi dengan mereka.
Di hari pertama masuk kuliah Rara berjumpa dengan banyak orang baru yang belum ia kenal sama sekali. Rara kemudian duduk di tangga lobby kampusnya, lalu dihampir oleh tiga orang perempuan dan mereka berkenalan lalu saling akrab. Ternyata tiga perempuan tersebut satu fakultas dan satu kelas dengan Rara. Tiga perempuan tersebut bernama Febi, Laras dan Irma, ketiga perempuan ini memiliki sikap yang bertolak belakang dengan Rara. Ketiga perempuan ini merupakan perempuan-perempuan soleh dan rajin beribadah. sedangkan Rara ada sosok yang jarang atau terkadang masih bolong-bolong dalam melaksanakan solat.  Rara dan ketiga teman nya itu ternyata menjadi akrab, Rara selalu diajak untuk melakukan sholat, mengingatkan untuk sholat, dan mengajak untuk puasa sunnah senin - kamis bersama. 
Suatu hari pada hari libur kuliah Rara berada didalam kamarnya, kemudian pintu kamar nya ada yang mengetuk. Ternyata setelah dibukakan pintu oleh Rara yang datang ternyata sahabat Sasi dan Maura. Sasi dan maura menanyakan bagaimana kampus tempat Rara kuliah, bergosip-gosip ria, dan pembicarakan  dan merencanakankapan mereka bertiga dapat liburan bersama-sama. Setelah pembicaraan selesai Sasi mengajak kedua sahabatnya untuk ikut bersama datang pada acara party temannya. Awalnya Rara menolak ajakan Sasi karena ia takut tidak diizinkan oleh orang tuanya. Akan tetapi karena Maura juga membantu Sasi untuk membujuk Rara ikut, pada akhirnya merek bertiga pergi ke party tersebut dan baru pulang larut malam.
Beberapa bulan kemudian Rara mendapatkan berita buruk bahwa usaha kedua orang tuanya bangkrut. Kehidupan Rara berubah seratu delapan puluh derajat berubah. Rara menjadi sedih, tidak bergairah, dan depresi. kemudian sahabat-sahabat Rara terutama Sasi dan Maura ikut prihatin dan ingin menghibur Rara dengan melakukan shopping dimall. Rara sangat menolak ajakan tersebut karena ia sudah tidak memiliki uang untuk berfoya-foya lagi, akan tetapi kedua teman nya tetap memaksa dan akhirnya Rara setuju dengan ajakan mereka. 
sesampainya di Mall, Rara lupa dengan kesedihannya. Dan mereka mengujungi beberapa toko bermerek. Pada satu toko Rara melihat, menyukai dan ingin memiliki barang tersebut akan tetapi harga barang tersebut cukup mahal. Rara sudah tidak berjaya seperti dahulu ia harus memikirkan bagaimana hari esok jika ia membeli barang tersebut. Rara mengurungan niatnya nya untuk membeli barang itu. kemudian kedua sahabat Rara turut prihatin kepadanya. Kedua sahabatanya kemudian menyarankan beragam macam cara untuk Rara bisa membeli barang tersebut dan salah satu cara yang dianjurkan adalah dengan mengambil barang milik teman kampusnya yang akrab dengan nya. kemudian setelah barang itu dicuri olehnya, Rara dapat menjualan nya dan mendapatkan keuntungan yang besar dan dapat membeli barang yang ia inginkan. Rara mempertimbangankan cara tersebut.
Keesokan harinya dikampus Rara bertemu dengan Febi, Laras, dan Irma. Mereka bertiga ada kuliah sampai jam setengah 12, kemudian Febi mengajak teman-teman nya untuk kemesjid lebih awal agar bisa melakukan sholat berjamaah disana. sesampainya dimesjid Febi, Laras dan Irma izin untuk mengambil wudhu duluan dan menitipkan barang berharga dan tasnya pada Rara.Seketika Rara mengingat perkataan kedua sahabatanya tentang mencuri barang milik teman nya dan menjualnya sehingga ia bisa membeli barang yang ia inginkan. akan tetapi Rara dan masih Ragu akan semuanya hati kecilnya berkata "jika ia mengambil barang teman nya ia akan mendapatkan barang yang ia inginkan, akan tetapi mencuri itu adalah berbuatan yang tidak terpuji dan akan menimbulkan dosa yang cukup besar, akan tetapi disini lain Rara sangat membutuhkan uang untuk membeli barang tersebut.
perang hati-hati Rara semakin menjadi antara memenuhi keinginan nya atau melawan keinginannya. pada akhirnya Rara memutuskan untuk tidak mengambil barang teman-teman nya karena takut berbuat dosa dan takut dijauhin oleh teman nya jika ia ketahuan mencuri. Dan Rara juga mempertimbangan barang yang ia inginkan merupakan barang yang tidak terlalu penting dalam hidupnya. Lalu setelah teman nya tiba selesai berwudhu, giliran Rara untuk berwudhu dan melakukan sholat zuhur berjamaah.
Rara semakin menjadi antara memenuhi keinginan nya atau melawan keinginannya. pada akhirnya Rara memutuskan untuk tidak mengambil barang teman-teman nya karena takut berbuat dosa dan takut dijauhin oleh teman nya jika ia ketahuan mencuri. Dan Rara juga mempertimbangan barang yang ia inginkan merupakan barang yang tidak terlalu penting dalam hidupnya. Lalu setelah teman nya tiba selesai berwudhu, giliran Rara untuk berwudhu dan melakukan sholat zuhur berjamaah. Dari contoh diatas sangat jelas bahwa id nya adalah ketika Rara menginginkan dan ingin sekali memliki  barang tersebut. Egonya ketika suara hatinyaberkata antara mencuri atau tidak mencuri. super egonya ketika Rara berpikir takut akan dosa.

Rabu, 19 Oktober 2016

Ilmu budaya dasar

ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu Budaya Dasar (IBD) sebagai mata kuliah dasar umum (MKDU), diberikan kepada mahasiswa di seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta, bertujuan untuk mengembangkan daya tangkap, persepsi, penalaran, dan apresiasi mahasiswa terhadap lingkungan budaya. Ada dua hal yang menyebabkan pentingnya pembahasan materi itu, yaitu.
Pertama, tema-tema IBD merupakan tema-tema inti permasalahan dasar manusia yang dialami dan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, seperti tema-tema yang telah disusun oleh Konsorsium Antar Bidang yang meliputi cinta kasih, keindahan, penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab, kegelisahan, dan harapan.
Kedua, pada saat ini, terdapat kecenderungan bahwa ilmu atau ilmuwan sering mengabaikan sikap dan perilaku moral. Banyak di antara ilmuwan yang menganggap bahwa aspek moral itu tidak penting. Menurutnya, aspek yang lebih penting daripada moral dalam suatu ilmu adalah ontologis dan epistemologis. Apabila hal itu yang terjadi, maka ia akan mengabaikan unsur manusiawinya, kurang berbudaya, dan tidak peka terhadap perma­salahan moral. Untuk mengantisipasi hal itu, setiap sarjana dirasa perlu memahami aspek budaya.
Penyusunan buku ini disiapkan dalam beberapa aspek pokok.Mengingat tema IBD sangat luas, maka pembahasannya dilakukan dengan pendekatan multidisiplin ilmu pengetahuan, seperti budaya, filsafat, etika, dan agama. Mengingat begitu luasnya wawasan tema IBD. Dalam buku ini juga dilampirkan tulisan-tulisan ilmuwan yang berkiprah dalam masalah humaniora. Tulisan-tulisan itu bertujuan untuk pendalaman materi pokok IBD melalui pengembangan daya imajinasi dan apresiasi mahasiswa.
B. Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah salah satu komponen dari sejumlah matakuliah Dasar Umum (MKDU), sebagai matakuliah wajib yang menjadi kesatuan dengan matakuliah lain di Perguruan Tinggi.
Secara khusus MKDU bertujaun untuk menghasilkan warga negera sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut:
a.   Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan memiliki intergritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan scbagai sarjana Indonesia.
b.   Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
c. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalah kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.
d.  Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bcrmasyarakat dan secara bcrsama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitas-nya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan serta di dalam pelestariannya.
C. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat membcrikan pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities (yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).
Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pe­ngetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasa! dari ber­bagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan perkataan lain dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat matakuliah IBD ini, mahasiswa diharapkan memperlihatkan:
a. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikcrjakan sendiri dan mengapa.
b.  Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
c.  Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
D. Tujuan Ilmu Budaya Dasar (IBD).
Sebagaimana dikemukakan di atas, penyajian Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pe­ngetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikem-bangkan untuk mengkaji msalah-masalah manusia dan kebudayaan, Dengan demikian jelas bahwa matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian (disiplin) yang termasuk. dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar­nya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Dan bahwa dalam masyarakat yang berkabung semakin Cepat dan rumit ini, mahasiswa harus mcngalami pergeseran nilai-nilai yang , mungkin sekali dapat membuatnya masa bodoh atau putus asa, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar. Bagaimanapun juga, mahasiswa adalah orang-orang muda yang sedang mempelajari cara memberikan tanggapan dan penilaian terhadap apa saja yang terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Sudah barang tentu ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sesuai dengan dirinya sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitarnya. Secara tidak langsung  Budaya Dasar akan membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Berpijak dari hal di atas, tujuan matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk bidag menjangkau tujuan tersebut di atas, diharapkan Ilmu Budaya Dasar dapat:
a.Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
b.Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya, serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal terscbut.
c.Mengusahakan agar mahasiswa sebagai caion pemimpin bangsa dan ncgara, serta ahli dalatn bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotaan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat dan condong mem-buat manusia spcsialis yang berpandangan kurang luas. Matakuliah ini berusaha menambah kemampuan mahasiswa untuk menanggapi nilai-nilai dan masalah dalam masyarakat lingkungan mereka khususnya dan masalah seria nilai-nilai umumnya tanpa terlalu terikat oleh disiplin mereka.
d.Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi, agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan mcmiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan dapat lebih lancar berkomunikasi. Kalau cara berkomunikasi ini selanjutnya akan lebih memperlancar pclaksanaan pembangunan dalam bcrbagai bidang keahlian. Mcskipun spcsialisasi sangat penting, spcsialisasi yang terlalu sempit akan membuat dunia scorang mahasiswa/sarjana menjadi tcrlalu sempit. Masyarakat yang pcrcaya pada pentingnya modcrnisasi tidak akan dapat memanfaat-kan sccara penuh sarjana-sarjana demikian, sebab proses modernisasi memerlukan orang yang berpandangan luas.
Secara umum tujuan IBD adalah Pembentukan dan pengembangan keperibadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas. Jika diperinci, maka tujuan pengajaran llmu Budaya Dasar itu adalah:
1.Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2.Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
3.Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
4.Mengembangkan daya kritis tcrhadap pcrsoalan kemanusiaan dan kebudayaan.
5.Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.
6.Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
7.Mcndukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8.Tidak terjerumus kepada sifat kedaarahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9.Menambahkan kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin mereka.
10.Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusiaan dan kebudayaan.
11.Terjalin interaksi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan komunikatif.
12.Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah kemanusiaan dan budaya.
13.Memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh berbagai cendekiawan.
14.Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
15.Agar mampu memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dharma pendidikan.


E. Pengertian IBD Menurut Para Ahli
1. Menurut Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
2. Menurut Andreas Eppink, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
3. Menurut Edward Burnett Tylor, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Kenapa orang baik?

Kenapa orang baik sering tersakiti? Karena org baik akan selalu mendahulukan org lain, meskipun kebahagiaan ada ditanganya. Dia gamau menik...