Hubungan tentang cinta
kasih manusia menurut agama dan negara
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.
Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti Perasaan terhadap keluarga ,Perasaan terhadap teman-teman, atau philia ,Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara ,Perasaan yang hanya merupakan kemauan, keinginan hawa nafsu, atau cinta eros,Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape, Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme, Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu,Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme,Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme. Cinta antarpribadi menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini lebih dari sekadar rasa kesukaan terhadap orang lain. Cinta antarpribadi bisa mencakup hubungan kekasih, hubungan orangtua dengan anak, dan juga persahabatan yang sangat erat.
Agama
Hubungan kisah cinta dari agama itu berdasarkan ketika nanti seseorang pria pinang wanita dengan bissmillah dan ucapan kata hati diantara keduanya ketika mereka menikah.
A.
Contoh
hubungan yang baik antara manusia
·
Salah satu
hubungan antara majikan dengan para karyawan diperusahaan disebut hubungan
kerja atau hubungan manusia, atau biasa juga disebut hubungan.
Dalam pembahasan ini istilah hubungan manusia
digunakan dalam pengertian umum sebagai hubungan formal yang terdapat antara
majikan atau kelompok majikan dengan pekerja atau istilah tersebut akan
digunakan saling bergantian tanpa mengurangi makna dan isi yang terkandung didalamnya.
Hubungan itu biasanya dilakukan secara tertulis ataupun lisan asalkan kedua
belah pihak secara jujur melaksanakan kewajibandan hak masing-masing selaku
mitra kerja.
·
Interaksi sosial
dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial
yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu
lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara
kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol
diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh
mereka yang menggunakannya
- Bentuk –
Bentuk interaksi yang mendorong terjadinya lembaga ,kelompok dan organisasi
sosial .
A. Interaksi antara individu dan individu
Individu yang satu memberikan pengaruh , rangsangan
\ Stimulus kepada individu lainnya . Wujud interaksi bisa dalam dalam bentuk
berjabat tangan , saling menegur , bercakap – cakap \ mungkin bertengkar .
B. Interaksi antara individu dan kelompok
Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok :
Misalnya : Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak . Bentuk
semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu berhadapan dengan
kepentingan kelompok .
B.
TANGGAPAN ATAU PEMBAHASAN DARI CONTOH KASUS YANG
DIAMBIL
Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami
sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur
yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau
seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan
hidupnya sendiri. Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga
“kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah
lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut
Departemen Kesehatan RI 1998).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu
yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).
Fungsi-Fungsi
Keluarga
1. Fungsi Pendidikan
Keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk
mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
2. Fungsi Sosialisasi anak
Bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi
anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan
Melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak
baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan
Menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan
suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar
sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam
menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Religius
Memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota
keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk
menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan
ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis
Kepala keluarga mencari sumber-sumber kehidupan
dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk
mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif
Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga
sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita
tentang pengalaman masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk
meneruskan keturunan sebagai generasi penerus. Memberikan kasih
sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar