Rabu, 29 April 2015

Fenomena Depresi

Teori Depresi
Depresi telah lama dikenal sejak zaman Yunani, yang oleh Hippocrates disebut melancholi. Hal yang menonjol adalah gejala somatiknya, misalnya sakit kepala, sakit pada saluran pencernaan, mulut kering, perut terasa kembung, nyeri ulu hati dan perut kejang (Tarigan, 2003 : 3). Depresi adalah suatu perasaan kesedihan yang psikopatologis, berupa kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi yang berakibat mudah lelah setelah bekerja walaupun sedikit dan berkurangnya aktivitas (Departemen Kesehatan RI, 1993 : 140-153). Depresi dapat merupakan suatu gejala atau kumpulan gejala (sindroma) dan dapat pula suatu kesatuan penyakit nosologik (Iskandar, 1981 : 9-16)
Menurut Phillip L. Rice depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan, dan berperilakuan) seseorang. Sedangkan menurut Bandura yakin bahwa depresi adalah disfungsi yang dapat terjadi dalam salah satu dari tiga subfungsi regulasi diri (Hendro, 1998) :
·         Observasi diri, dimana orang dapat salah dalam menilai performa mereka sendiri atau mendistorsi ingatan mereka mengenai pencapaian di masa lalu.
·    Proses penilaian, dimana orang-orang depresi lebih mungkin melakukan penilaian yang salah. Mereka menentukan standar yang tidak realistis dan sangat tinggi, sehingga pencapaian pribadi apapun akan dinilai sebagai kegagalan.
·     Reaksi diri, point terakhir ini mengatakan bahwa reaksi diri orang-orang depresi cukup berbeda dari mereka yang tidak depresi.
Berdasarkan  berbagai definisi yang disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan pengertian depresi adalah suatu keadaan dimana individu mengalami simtom-simtom perasaan sedih, tertekan, kesepian, berkurang nafsu makan, membutuhkan usaha lebih besar dalam melakukan sesuatu, kesulitan tidur, kesulitan untuk memulai mengerjakan sesuatu, merasa tidak bersahabat dan merasa tidak disukai orang lain

Penyebab Depresi
            Pada orang dewasa, mayoritas pengalaman atau peristiwa hidup yang tidak menyenangkan, menyakitkan ataupun menyedihkan yang mereka alami dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami depresi antara lain sebagai berikut  (Riyawati, 2008 : 32) :
·         Kematian seseorang yang dicintainya
·         Mengidap penyakit kronis
·         Terpisah dari lingkungan sosial dan merasa kesepian
·         Perceraian atau berpisah dan juga hubungan yang disertai dengan kekerasan
·         Ekonomi dan tekanan hidup lainnya (stress)
·         Hubungan keluarga yang renggang
·         Penurunan dalam hal kemampuan yang telah dimiliki
·         Perpindahan atau adanya perubahan gaya hidup, budaya dan lain-lain.

Analisis
            Ciri-ciri seseorang mengalami depresi adalah perubahan kemampuan kognitif, bicara dan fungsi vegetative (tidur, selera makan, aktifitas seksual dan ritme biologis lainnya). Ini menyebabkan masalah dalam hubungan interpersonal, sosial serta pekerjaan. Hal ini juga berkaitan dengan gangguan psikologis lainnya seperti serangan panik, penyalahgunaan obat, gangguan seksual serta gangguan kepribadian.
            Adapan gejala depresi dikelompokkan menjadi 3. Gejala tersebut adalah sebagai berikut :
a.      Gejala Fisik
·         Gangguan pola tidur (sulit tidur, terlalu banyak atau terlalu sedikit)
·         Menurunnya tingkat aktivitas
·         Menurunnya efesiensi kerja
·         Menurunnya produktivitas kerja
·         Mudah merasa letih dan sakit
b.      Gejala Psikis
·         Kehilangan rasa percaya diri
·         Sensitive
·         Merasa diri tidak berguna
·         Perasaan bersalah
·         Perasaan terbebani
c.       Gejala Sosial
Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya akan mempengaruhi lingkungan dan aktivitas rutin lainnya. Karena perlu juga dikerahui bahwa lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi tersebut yang pada umumnya mudah marah, tersinggung, menyendiri, sensitive, mudah letih dan mudah sakit. Problem sosial yang terjai biasanya berkisar pada masalah interaksi dengan orang lain. Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik, tapi juga seperti perasaan minder, malu, cemas jika berada diantara kelompok dan merasa tidak mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan.

Daftar Pustaka
Agustino Riyawati. Analisis Gejala dan Faktor Pemicu Depresi Korban Perdagangan Perempuan (Woman Trafficking). Skripsi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah. 2008
Citra Julita Tarigan. Perbedaan Depresi Pada Pasien Dispepsia Fungsional dan Dispepia Organik. Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2003
Departemen Kesehatan RI. Direktorat Pelayanan Medik. Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia. Cet. Pertama. Departemen Kesehatan RI, Jakarta. 1993
Kusumanto R. Iskandar Y. Depresi, Suatu Problema Diagnosa dan Terapi pada Praktek Umum. Yayasan Dharma Graha, Jakarta. 1981
Riyanti, B.P. Dwi, & Prabowo, Hendro. (1998). Seri Diktat Kuliah: Psikologi umum 2. Jakarta: Gunadarma


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenapa orang baik?

Kenapa orang baik sering tersakiti? Karena org baik akan selalu mendahulukan org lain, meskipun kebahagiaan ada ditanganya. Dia gamau menik...